pantai selatan kulon progo

03.58 0 Comments

Konflik agraria yang terjadi di indonesia kian menajam seiring dengan adanya proyek Masterplain Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang memiliki semboyan harus dan wajib terealisasi. Salah satu proyek MP3EI yang mengakibatkan konflik antara petani dengan para pemodal adalah di kulon progo, perampasan tanah yang terjadi di kulon progo selain penambangan pasir besi yang melibatkan pt. JMI ada juga pembangunan bandara yang melibatkan pt angkasa pura 1 yang berkolaborasi dengan investor asal india GVK Power. Kedua proyek besar tersebut mengakibatkan konflik antara pihak pemrakarsa dengan warga, penambangan pasir besi mendapatkan penolakan keras dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) dan Gerakan Revolusioner Pemuda Selatan (GARUDA SELATAN) sedangkan proyek pembangunan bandara juga mengakibatkan perlawanan dari warga terdampak mereka tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) dan Persatuan Pemuda Anti Diktator (PREDATOR). Keempat organisasi ini konsisten menolak perampasan tanah rakyat tanpa syarat. Perjuangan dari 4 organisasi perlawanan rakyat ini telah menyisahkan 5 petani yang dikriminalisasikan, kelima petani itu adalah 1. Tukijo (PPLP) 2. Sarijo (WTT) 3. Wasio (WTT) 4. Wakidi (WTT) 5. Tri Marsudi (WTT). Kelima petani tersebut dikriminalisasikan karena menolak perampasan tanah yang terjadi di pesisir selatan kulon progo yang akan menggusur habis lahan pertanian produktif, tempat wisata, cagar budaya, dan tempat umum lainya. Selain itu perampasan tanah ini akan mengakibatkan kerusakan alam dalam jumlah besar seperti hilangnya gumuk pasir yang terhampar dari pantai parangtritis sampai pantai congot yang berfungsi sebagai benteng terhadap bencana tsunami. Alasan petani lainya menolak adanya penambangan pasir besi dan pembangunan bandara adalah hilangnya mata pencaharian mereka sebagai petani yang dapat menyerap tenaga kerja buruh tani dari berbagai tempat. Upaya penolakan terus berlanjut hingga saat ini karena petani pesisir selatan kulon progo sudah puas dengan hasil panen mereka yang melimpah, namun pihak pemrakarsa yang berkolaborasi dengan pemkab kulon progo terus nglotot ingin menambang pasir besi dan membangun bandara di pesisir selatan kulon progo. Upaya yang dilakukan pihak pemrakarsa selain kriminalisasi terhadap petani juga adanya intimindasi, pembodohan terhadap petani, represifitas aparat terhadap petani, dll. Upaya yang dilakukan pihak pemrakarsa terhadap petani tidak membuat perjuangan kaum tani pesisir selatan kulon progo takut, namun malah sebaliknya penolakan yang dilakukan ke 4 organisasi tersebut semakin kuat. Ke 4 organisasi perlawanan rakyat tersebut sekarang sudah menjalin hubungan baik dan saling membantu dalam upaya penolakan perampasan tanah yang terjadi di kulon progo yang semakin memanas. Satu hal yang harus dipertanyakan, apakah penambangan pasir besi dan pembangunan bandara untuk kemakmuran rakyat? Mereka petani pesisir selatan kulon progo jelas lebih tau bahwa penambangan pasir besi dan pembangunan bandara hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, sedangkan petani harus menderita karena tanahnya akan dirampas oleh rezim yang tidak pernah berpihak kepada rakyatnya.
#HIDUP RAKYAT
#SAVE PETANI
#SAVE PPLP
#SAVE PREDATOR

#TANAH MILIK RAKYAT

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: