ALASAN KAMI BERTAHAN DI PESISIR KULON PROGO
ALASAN KAMI BERTAHAN
DI PESISIR KULON PROGO
Pesisir
Kulon Progo merupakan lahan pertanian produktif yang mampu menghasilkan padi,
cabai, semangka, melon, jagung, pepaya, kelapa, dan tanaman sayur mayur. Tidak
hanya pertanian yang ada dipesisir Kulon Progo namun juga ada perternakan,
perikanan, kesenian, dan cagar budaya. Perternakan yang ada di pesisir Kulon
progo merupakan aset pendukung terbesar penghasilan petani yang mampu
menghasilkan pupuk kandang untuk tanaman yang petani tanam. Disisi lain petani
juga memiliki sumber penghasilan lain tidak hanya dari pertanian maupun
perternakan tapi juga dari hasil Pariwisata pantai Glagah yang ramai pengunjung
dan hasil perikanan yang melimpah. Pesisir Kulon Progo juga memiliki kesenian
dan cagar budaya seperti Jathilan, Angguk, Karawitan, Campur sari, Situs
purbakala yang ada di Sidorejo, Gunung lanang, dll. Namun semenjak ada rencana
pembangunan bandara di pesisir Kulon Progo petani menjadi resah karena
pembangunan ini akan menggusur lahan pertanian dan pemukiman petani. “Kami akan
tetap bertahan dipesisir Kulon Progo karena kami hanya bisa bertani dan jika
disuruh pindah apakah kami masih bisa makan? Kami hanyalah petani yang
rata-rata berpendidikan rendah jika kami di iming-imingi bekerja dibandara
bertaraf internasional apakah mungkin petani yang berpendidikan rendah bisa
bekerja dibandara bertaraf internasional sedangkan sarjana yang sudah S1 masih
sulit untuk bekerja di bandara. Yang kami inginkan hanyalah bisa bekerja
sebagai petani dan mampu menyekolahkan anak cucu kami setinggi-tinginya agar
mereka tidak dibodohi seperti petani saat ini. Mungkin mereka menggunakan dasar
kepentingan umum untuk merampas hak kami tapi mereka lupa bahwa kebutuhan
manusia adalah Sandang, Pangan, dan Papan. Apakah pangan yang dihasilkan petani
tidak untuk kepentingan umum? Kami disini sudah makmur, jika daerah lain
kebanjiran dan kekeringan daerah kami tidak pernah kebanjiran apalagi
kekeringan. Dengan panen yang melimpah kami sudah bersyukur”( ujar Ekza ). Pesisir
kulon progo disinilah kami lahir, disinilah kami makan, dan disinilah kami mati
itulah yang petani kulon progo katakan jika bandara tetap akan dibangun di
Temon maka tidak ada pilihan lain selain LAWAN. Petani kulon progo akan terus
menolak adanya bandara di kulon progo dengan adanya Wahana Tri Tunggal (WTT)
dan Persatuan Pemuda Anti Diktator (PREDATOR) membuktikan jika petani
sungguh-sungguh keberatan dengan adanya bandara di kulon progo. Kriminalisasi,
Intimindasi, Diskriminasi, dan Pembodohan sudah pernah dirasakan oleh WTT
karena menolak adanya pembangunan bandara. Bukalah hati nurani kalian dan
biarkan Petani kulon progo hidup dengan nyaman dan tentram sebagai petani.
Maaf Ganggu, sesama umat manusia harus saling membantu
BalasHapusdisini aku ingin memberikan solusi untuk cara mendapatkan
pundi pundi uang untuk menutupi kebutuhan, ini memang NYATA !!!
Silahkan bergabung dengan keberuntungan yang melimpah
di P-O-K-E-R-A-Y-A-M.co dan dapatkan jackpot ratusan juta
Hanya dengan Minimal Deposit 10 ribu akan menjadi Rumah Mewah
info keberuntungan lebih lanjut bbm : D8E5205A